Masohi - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi terus tingkatkan layanan publik. Hal ini jelas terlihat dari usaha Rutan Masohi untuk memenuhi semua kebutuhan WBP salah satunya adalah Pembangunan Kantin Sehat WBP.
Hakim Abdul Gani, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan menjelaskan bahwa kantin Rutan Masohi memang sudah ada sejak lama. Namun letak kantin kurang strategis dan luas kantin tidak begitu besar sehingga tidak cukup lengkap menyediakan semua kebutuhan di kantin tersebut. Oleh karena itu, sesuai hari keputusan dan kebijakan pimpinan, kantin tersebut dipindahkan pada tempat yang strategis dan lebih luas dari yang sebelumnya.
Baca juga:
Doa Bersama Kemenkumham Jelang KTT G20 Bali
|
“Kantin kami pindahkan dekat klinik, selain tempatnya strategis namun tempatnya agak lebih luas. Lokasi yang strategis dapat mempermudah akses beli bagi WBP dan mudah diawasi oleh petugas” ujar Gani.
Kantin sehat, lanjut Gani, kedepannya akan menyediakan makanan sehat, higienis tentunya dengan harga terjangkau bagi WBP maupun Pegawai.
Ditempat berbeda, Yusuf Mukharom, Kepala Rutan Masohi mengapresiasi manajemen pengelolaan kantin sekarang. Ia mengungkapkan bahwa manajemen pengelolaan kantin kali ini dijalankan oleh Koperasi Rutmas dimana kepengurusan pengelolaan kantin dan koperasi seluruhnya dipercayakan kepada pegawai yang dianggap mampu dan bertanggung jawab dalam pengelolaan kantin dan koperasi.
“Saya berharap orang-orang yang telah ditunjuk untuk mengelola kantin dan koperasi dapat bertanggunjawab sehingga kantin dan koperasi ini akan terus beroperasi dan semakin hari semakin berkembang demi untuk menjawab kebutuhan WBP maupun pegawai” harap Yusuf.
Dengan tegas Ia berpesan agar pengelola kantin harus lebih memprioritaskan makanan yang sehat, bersih dan murah bagi WBP dan tidak memberatkan mereka. Selain itu juga, kantin tidak hanya menjual makanan kering, ringan, basah maupun berat sajha, namun juga harus menyediakan kebutuhan lain WBP seperti Gula, Kopi, Sabun, Rinso, Pasta Gigi, Susu, dan kebutuhan lainnya.
Hal ini bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan konsumtif WBP sebagai bentuk kepedulian Pemasyaratakan dalam memberikan “jajanan sehat” bagi mereka.